Sudah satu dekade lebih Band asal kota Bandung ini berkarya dengan musik emosional. Deoxide menutup tahun 2021 kemarin dengan single terbarunya yang bertajuk IRA sebagai bentuk luapan amarah. Single terbarunya ini mengisahkan perjuangan dalam meredam amarah. Diambil dari bahasa latin, IRA menjadi judul sekaligus representasi dari lagu tersebut yang berarti Anger atau amarah.
Melalui single terbarunya ini, Deoxide ingin menyampaikan kepada pendengar sekalian bahwa emosi harus dilampiaskan dan Deoxide memilih musik sebagai medium pelampiasannya, tutur Bisma sang vocalist. Selain itu, melalui single IRA ini pula menjadi salah satu proses pendewasaan Deoxide dalam bermusik, berkomunikasi, dan berhubungan dalam menangani amarah dan konflik, demikian yang disampaikan Adistia Pratayangsha selaku bassist deoxide.
Proses pembuatan single iRA ini terhitung lama. Aransemennya dibuat pada tahun 2017 dan baru masuk penulisan lirik tahun 2019, tambah Adis. Lagu IRA menjadi single kedua terakhir yang diberi lirik oleh Deoxide.
Sebagai penikmat musik dengan genre rock, IRA benar-benar mereprentasikan kemarahan, musik yang menurutku kuat dan lirik lagu yang bisa dinyanyikan dengan berteriak-teriak, seolah benar-benar menjadi terapi luapan amarah. IRA menjadi salah satu lagu yang tepat sebagai bentuk meluapkan amarah dengan elegan.
Untuk melampiaskan emosi, Ikomers sudah bisa mendengarkan single Deoxide ini melalui platform musik, seperti Spotify atau Youtube. So, dari Deoxide kita bisa belajar bahkan hal negatif bisa berbuah positif, loh, seperti karya ini.