Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Desember. Ini menjadi hal penting, dimana HAM harus dijunjung tinggi, dan masalah - masalah HAM harus segera dituntaskan.
HAM?
Hari HAM sedunia berawal dari kekejaman Perang Dunia Ke-II pada tahun 1939-1945 yang memberi pelajaran penting bagi masyarakat dunia. Demi terhindar dari kejadian serupa, Majelis Umum PBB menyepakati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) atau yang dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights (UDHR) pada tahun 1948. Pada 10 Desember 1950 Majelis Umum PBB menerbitkan resolusi 423 yang memuat himbauan kepada semua negara anggota dan organisasi PBB untuk memperingati Hari HAM Sedunia setiap 10 Desember.
Pada saat itulah pertama kali diperingati sebagai Hari HAM Sedunia. Semenjak itu, masyarakat dunia termasuk Indonesia konsisten memperingati Hari HAM Sedunia pada 10 Desember setiap tahunnya.
Mengapa HAM itu penting?
Penegakan HAM penting dilakukan agar dapat mengurangi atau menghilangkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM yang tidak diinginkan di masa depan, sekaligus mengkorektif kasus - kasus pelanggaran HAM yang sudah terjadi.
Mudahnya, agar semua manusia dapat mengisi perutnya yang lapar tanpa tekanan, agar kita tidak harus 'membayar' hanya untuk bernafas, agar manusia menjadi manusia yang dapat membedakan dirinya daripada manusia yang bukan manusia.
Lalu, bagaimana cara agar HAM bisa dijalankan dengan baik dan bisa bertanggung jawab atas hak asasi orang lain?
Nah, agar Hak Asasi Manusia (HAM) ini bisa berjalan dengan baik, maka kita harus memunculkan sikap toleransi dan menumbuhkan kesadaran kita dalam menghargai hak asasi orang lain. Disamping itu langkah yang harus kita ambil yaitu dengan mengamalkan setiap butir pada Pancasila dan memahami setiap makna pada butir Pancasila tersebut. Apabila hal tersebut dapat dijalankan secara baik dan maksimal maka tidak akan ada lagi penyelewengan serta pelanggaran hak asasi manusia.